Kamis, 12 Januari 2012

Satelit Rusia Rusak, Kesalahan Teknis

Phobos-Grunt
Satelit Rusia Rusak, Kesalahan Teknis Veteran NASA menyatakan, komentar pejabat tinggi Rusia itu merupakan contoh buruk Nikolai Rodionov, seorang pensiunan jenderal Rusia, November lalu melontarkan dugaan bahwa satelit Phobos-Ground mereka kemungkinan mendapatkan gangguan dari sebuah radar yang sangat kuat milik Amerika Serikat. 


Rodionov, yang sebelumnya bertugas di sistem peringatan dini Rusia mengatakan, gelombang elektromagnetik yang sangat kuat yang dihasilkan sebuah radar milik Amerika Serikat di kawasan Alaska, kemungkinan telah mempengaruhi sistem kontrol satelit tersebut.



Pernyataan Rodionov itu kemudian diamini oleh Vladimir Popovkin, Kepala Russian Federal Space Agency (Roscosmos). Meski tidak menuduh negara tertentu secara spesifik, Popovkin menyatakan bahwa malfungsi aneh yang melanda pesawat ruang angkasa Rusia merupakan akibat dari sabotase.



Meski begitu, James Oberg, veteran NASA yang kini menjadi konsultan luar angkasa dan memahami program-program ruang angkasa negeri itu menyatakan, komentar pejabat tinggi Rusia itu merupakan contoh yang buruk dari kultur ‘menyalahkan pihak asing’ yang kerap dilakukan.



“Pengembalian ke orbit harus dilakukan saat misi telah menempuh sekitar separuh perjalanannya untuk memperbaiki dan menstabilkan satelit pada jalurnya dan ini merupakan fasilitas yang wajib dimiliki,” kata Oberg, dikutip dari FoxNews, 11 Januari 2012.



Pihak Rusia, kata Oberg, harus memahami bahwa geografi sederhana – bukan orang jahat yang bersembunyi di balik bayangan – yang menentukan di mana ‘blind spot’ sistem komunikasi mereka berada. “Sayangnya, dorongan untuk menyalahkan orang lain tampaknya cukup kuat,” ucapnya.



Seperti diketahui, misi ke Phobos sendiri merupakan yang terbaru dari deretan kegagalan misi ruang angkasa Rusia. Kegagalan-kegagalan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran atas kondisi industri ruang angkasa negeri itu, dan juga menaikkan sorotan terhadap Popovkin. 



Sejauh ini, juru bicara lembaga ruang angkasa Rusia mempersalahkan kegagalan pada perangkat yang sudah obsolete dan tenaga kerja yang sudah uzur. Meski para pakar masih belum berhasil menentukan penyebab mesin Phobos-Grunt gagal bekerja, tetapi sejumlah pihak menyatakan bahwa misi itu memang mengalami kekurangan pembiayaan yang menyebabkan digunakannya ‘solusi teknologi yang berisiko’ pada misi tersebut.



Namun demikian, untuk menghindari hilangnya kontak dengan satelit yang diluncurkan, tahun 2013 mendatang, Popovkin menyebutkan, pihaknya akan meluncurkan 3 satelit komunikasi baru yang akan mampu meretransmisi sinyal dari pesawat ruang angkasa Rusia sat mereka melintas di belahan Bumi yang sebelumnya tidak terjangkau. (sj)


• VIVAnews <

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates